Masyarakat Indonesia dalam pekan-pekan terakhir ini sedang dilanda kecemasan luar biasa, perampokan demi perampokan terjadi silih berganti, mulai dari toko mas yang di tebet, perampokan bank CIMB Niaga di Medan, perampokan di Klaten, perampokan di Cirebon, perampokan sepasang suami istri di Bali, Perampokan rumah mewah di Medan, pembobolan ATM Mandiri di medan, dan yang terakhir kemarin perampokan nasabah Bank BCA di Condet Jakarta Timur.
Wah,.................. koq seperti di koordinir ya,.........peristiwanya hampir serentak dan bersamaan. Muncul berbagai opini yang berkembang, mulai dari himpitan ekonomi sampai terorisme,.......... Waduh bingung dech mana yang benar.............?????
Tapi sudahlah,...............itu urusan Polisi, saya disini tidak ingin membahas sebab musabab terjadinya perampokan, ataupun siapa yang ngerampok,..........bukan wewenang kita itu. Tapi disini saya coba pengen kupas dari sudut pandang yang lain. Tapi yang jelas ketakutan sedang melanda dunia perbankan Indonesia,..............." Hi..................... Takut !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!"
Geli memang ngelihat bangsa ini, begitu ada orang yang merampok bank, semuanya pada pusing dan ribut. Tapi begitu ada orang yang merampok uang rakyat,.......................anehnya koq semua pura-pura gak ngelihat ya,..........Kalau kita hitung peristiwa perampokan yang terjadi akhir-akhir ini nilainya masih kisaran dibawah 5 Milyar, tapi coba kita hitung berapa trilyun uang rakyat yang sudah dirampok oleh Oknum pejabat di negeri ini,.........................(gak ada yang tahu tho, emang iya..........! Karena semua saling tutup menutupi)
Yang paling tragis adalah kalau rampok bank bisa ditembak mati, justru rampok uang rakyat hukumannya ringan banget, kalau tidak salah yang terlama hanya jaksa Untung yang terkait kasusnya Ayin, 20 tahun penjara, yang lain paling sekitar 3 s/d 5 tahun saja. Ironis memang,..............................!!!!!!!!!!!!!
Sempat terfikir dalam benak saya,.................. Bahwa para perampok bank itu salah sasaran, kenapa mereka harus susah-susah ngerampok bank yang pengamanannya begitu ketat, ada Satpam, Polisi Penjaga, Sampai CCTV, resikonya begitu besar.Sama sekali tidak sebanding dengan hasil yang di dapat.
Kenapa mereka tidak merampok para perampok uang rakyat saja,..............? padahal ketahuan nilai nominal yang bisa di dapat jauh lebih besar dan lebih bernilai, serta resikonya jauh lebih kecil. Jadi istilah gampangnya "Rampok Merampok Perampok" (Idemerdekaku, 28 September 2008)
Kalau kita fikir ulang sepertinya gagasan gila saya ini ada benarnya juga ya,..............., Itu namanya Kerja Santai Hasil Oke,..........hehehe.
"Rampok,...............Oh Rampok,...................Sampeyan Kurang Cerdas,........................hehehe".